Thursday, February 18, 2010

Ngalor Ngidul Tentang HP

Entah bisa disebut frugal atau emang nggak mampu!

Setiap kali saya posting blog, saya lebih terbiasa melakukannya via hp. Memang sih beberapa postingan saya ada juga yang saya ketik langsung di monitor komputer. Itu juga dikarenakan keterbatasan jumlah karakter huruf pada hp yang tidak memungkinkan bagi saya untuk menulis lebih dari 5000 karakter. Meskipun begitu tetap saja draft tulisan saya tulis di hp.

Paling banter saya menulis 3000 karakter untuk sebuah postingan. Itu juga dah lumayan panjang menurutku.

Selain itu pula, posting via hp yang diintegrasikan dengan email, biaya yang dikeluarkannya terhitung lebih murah.

Murah karena hitungannya seperti ini, setiap delapan karakter dihitung satu byte. Jika saya menulis hanya 3000 karakter, maka besar kapasitas yang digunakan hanya 375 byte.

Apalagi jika menggunakan IM3 , per-kb hanya Rp 1. Paling setiap ngirim kena cash seperak doang. Ditambah biaya ini itu buat konek paling mahal nggak lebih dari 5 kb.

Klo mau posting ada fotonya gimana?

Bisa kok, tinggal di attach aja. Lagian juga foto hasil jepret dari hp biasanya ukurannya ga gede-gede amat. Resolusi si kameranya disesuaikan dengan ukuran area postingan. Klo lebih, biasanya si foto suka meleber ke samping. Paling, jadi Rp 100 klo fotonya berukuran 100 kb.

Hoh gitu toh!!

Tapi… Tapi… Ga pegel apa ngetik pake hp ampe 3000 karakter? Apalagi dilihat dari gaya penulisannya tampak baku sesuai EYD (ejaan yang dipaksain) dan tidak menggunakan gaya penulisan sms yang disingkat-singkat?

Ah ngga juga. Klo gaya nulis yang dialaykan itu baru pegel.

Sebenarnya hp-hp yang banyak dikonsumsi oleh rakyat Indonesia (kecuali merk cina) sudah menyediakan fasilitas menulis cepat atau kalau dalam hp nokia biasa kita kenal dengan T9, klo motorola iTap. Klo hp cina saya tidak tahu, belum pernah coba.

Sayangnya, fasilitas ini jarang dimanfaatkan untuk menulis. Karena orang tidak banyak tahu bagaimana cara menggunakannya.

Padahal cara menulis T9 bisa dikatakan lebih efisien ketimbang menulis sms yang ribet. Semuanya berpulang kepada kebiasaan. Tapi klo mau nulis hingga 3000 karakter, disarankan menguasai cara menulis T9.

Pernah seorang teman mengatakan bahwa saya adalah orang pertama yang ia lihat meng-sms pake T9. Sebuah pujian atau keterkejutan.

Klo kata yang ingin saya masukkan tidak terdapat dalam program T9 gimana? Tenang saja, kata baru itu bisa dimasukkan dan disimpan bilamana ingin digunakan lagi di kemudian waktu.

Hp-nya musti yang keren?

Ga juga. Dulu aja saya pake nokia 6585 buat chating dan kirim email oke-oke aja tuh. Dengan gaya menulis T9 pula. Terus pake motorola V3, sedikit ribet tapi lumayan bisa kirim dan terima email.

Sedangkan tren masa kini, orang-orang banyak beralih menggunakan hp-nya dengan model buntet yang menjejalkan 26 huruf didalamnya. Meskipun begitu, fasilitas yang semakin lengkap justru tidak membawa efek positif dalam menulis. Tetap saja disingkat padat asal tepat.

Belum lagi fasilitas internet yang ga jauh cuman dipakai hanya untuk social network, update status, atau say helo.

Ga salah emang jika kita menggunakannya untuk hal-hal di atas. Hanya saja kita tidak sering kali luput menggunakannya seoptimal peruntukannya. Dan malah mengumpulkan gadget-gadget itu hanya untuk satu fungsi saja.

Bagi saya, asal bisa kring-kring dan sms sudah cukup. Klo saya harus bisa mengabadikan setiap moment yang terjadi. Klo saya harus selalu update dengan teman-teman di dunia maya.

Apapun alasannya, gunakan hp-mu sesuai dengan kemampuanya. Kenali fasilitas yang disediakannya dan ketahui pengunaannya.

Bener-bener ngalor-ngidul.

Ditulis di kota Bandung, oleh Ismail Agung dikirim melalui email yang diketik di nokia 6300 pada pukul 1:43 dini hari.

[Via http://agungsmail.wordpress.com]

No comments:

Post a Comment